Di tengah kondisi ekonomi yang dinamis, masyarakat kini semakin sadar pentingnya memiliki investasi yang aman dan menguntungkan. Dua pilihan populer yang sering menjadi pertimbangan adalah investasi properti dan deposito bank. Keduanya sama-sama menawarkan rasa aman, tetapi tingkat keuntungan, risiko, dan fleksibilitasnya sangat berbeda. Maka, muncul pertanyaan penting: mana yang lebih untung, properti atau deposito?
Mengenal Karakteristik Investasi Properti dan Deposito
Sebelum membandingkan lebih jauh, penting untuk memahami karakter dasar dari masing-masing instrumen investasi ini. Properti dikenal sebagai aset nyata, sementara deposito merupakan instrumen keuangan berbasis simpanan.
- Investasi Properti: Aset Nyata yang Bernilai Jangka Panjang
Investasi properti mencakup pembelian rumah, apartemen, ruko, atau tanah dengan harapan nilainya meningkat di masa depan. Keunggulan utama properti adalah kemampuannya untuk memberikan capital gain dari kenaikan harga serta passive income melalui sewa.
Properti sering dianggap sebagai aset yang relatif stabil terhadap inflasi. Misalnya, harga tanah di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya hampir selalu naik setiap tahun. Meski begitu, modal awalnya cukup besar dan proses jual-belinya membutuhkan waktu.
- Deposito: Investasi Aman dengan Risiko Rendah
Di sisi lain, deposito adalah produk simpanan berjangka di bank dengan tingkat bunga tetap. Anda menempatkan dana untuk periode tertentu—misalnya 3, 6, atau 12 bulan—dan akan menerima bunga sesuai kesepakatan.
Deposito cocok bagi mereka yang ingin berinvestasi dengan risiko rendah. Nilainya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu, sehingga risiko kehilangan modal relatif kecil. Namun, imbal hasilnya juga terbatas, apalagi ketika suku bunga bank sedang turun.
Secara singkat, properti menawarkan potensi keuntungan besar namun dengan risiko dan komitmen waktu yang lebih tinggi, sedangkan deposito memberi keamanan dengan hasil yang lebih stabil namun terbatas.

Keuntungan dan Pertimbangan dalam Memilih Investasi
Agar tidak salah langkah, Anda perlu memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing investasi sebelum memutuskan mana yang paling sesuai dengan tujuan finansial Anda.
Keuntungan Investasi Properti
- Nilai aset cenderung naik setiap tahun.
Properti termasuk aset yang nilainya terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan permintaan tempat tinggal. - Bisa menghasilkan pendapatan pasif.
Rumah atau apartemen bisa disewakan, memberi pemasukan rutin tanpa harus dijual. - Tahan terhadap inflasi.
Ketika harga barang naik, nilai properti biasanya ikut meningkat, menjaga daya beli aset Anda.
Namun, di sisi lain, investasi ini juga memiliki tantangan seperti biaya perawatan, pajak, dan risiko sulit dijual ketika pasar sedang lesu.
Keuntungan Investasi Deposito
- Risiko sangat rendah.
Deposito cocok untuk investor konservatif yang ingin bermain aman. - Mudah dicairkan sesuai tenor.
Setelah jatuh tempo, dana dapat diambil atau diperpanjang tanpa proses rumit. - Dijamin LPS.
Ini memberikan rasa aman karena dana terlindungi hingga jumlah tertentu.
Kelemahannya, bunga deposito sering kali tidak sebanding dengan inflasi. Artinya, nilai riil uang bisa berkurang dari waktu ke waktu jika inflasi lebih tinggi dari bunga deposito.
Perbandingan Singkat Properti vs Deposito
Aspek Properti Deposito
Modal Awal Besar Kecil hingga menengah
Potensi Keuntungan Tinggi Rendah
Risiko Sedang hingga tinggi Rendah
Likuiditas Rendah (butuh waktu jual) Tinggi
Pendapatan Pasif Ada (dari sewa) Tidak ada
Perlindungan Inflasi Baik Lemah
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa properti unggul dalam hal nilai jangka panjang dan perlindungan inflasi, sedangkan deposito unggul dari sisi keamanan dan kemudahan akses.
Tips Memilih Investasi yang Tepat
Pilihan antara properti dan deposito sangat tergantung pada tujuan finansial serta profil risiko masing-masing orang. Berikut beberapa panduan untuk membantu Anda menentukan pilihan yang tepat:
- Tentukan tujuan investasi.
Jika Anda ingin membangun kekayaan jangka panjang, properti bisa menjadi pilihan. Namun, jika tujuannya menjaga dana darurat atau stabilitas keuangan, deposito lebih cocok. - Perhitungkan likuiditas.
Properti sulit dicairkan dalam waktu singkat, sementara deposito bisa dicairkan setelah tenor berakhir. - Pertimbangkan risiko dan imbal hasil.
Investasi dengan potensi keuntungan besar biasanya memiliki risiko tinggi. Pastikan Anda siap menghadapi fluktuasi tersebut. - Diversifikasi portofolio.
Anda tidak harus memilih salah satu. Kombinasikan properti dan deposito agar keseimbangan antara keamanan dan pertumbuhan tetap terjaga.
Selain itu, pahami juga tren ekonomi tahun 2025. Sektor properti diprediksi akan pulih dengan permintaan hunian meningkat, sementara suku bunga deposito bisa tetap stabil atau sedikit naik mengikuti kebijakan moneter. Artinya, kedua instrumen ini memiliki peluang masing-masing tergantung kondisi pasar.
Menentukan pilihan antara investasi properti vs deposito bukan hanya soal mana yang lebih menguntungkan, tapi mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan karakter keuangan Anda. Properti menawarkan pertumbuhan nilai yang tinggi dan potensi pendapatan pasif, sedangkan deposito memberi keamanan dan stabilitas yang nyaman.
Jika Anda memiliki modal besar dan siap berkomitmen jangka panjang, properti bisa menjadi pilihan strategis. Namun, bila Anda mencari investasi yang aman, mudah, dan likuid, deposito tetap relevan.
Idealnya, kombinasikan keduanya. Gunakan deposito untuk dana darurat dan kebutuhan jangka pendek, sementara properti untuk investasi jangka panjang. Dengan strategi ini, Anda tidak hanya aman dari risiko, tapi juga siap menumbuhkan nilai kekayaan secara berkelanjutan di masa depan.